Senin, 16 April 2012

Arti Persahabatan Sweety4


Arti Persahabatan Sweety4

Fira, Findi, Feby, dan Fiska adalah sahabat sejak kecil. Mereka mempunyai genk yang bernama Sweety4. Pada suatu ketika, Findi dan Feby bertengkar dan persahabatannya pun hampir  terputus hanya karena masalah yang amat sepele.
Pagi ini hari senin, seperti biasa genk Sweety4 berangkat sekolah masing-masing dengan diantar oleh orangtua mereka. Dan setibanya disekolah...
     “Fin, kamu lihat Feby tidak?” tanya Fira kepada Findi.                   
     “Tidak, bukankah dia selalu bersama kamu?”
     “Iya, tapi sejak tadi aku tidak bersamanya Fin!” ujar Fira.
     “Ooh, mungkin dia sedang di kantin atau perpustakaan!” jawab Findi dengan santai.
     “Oh iya, kamu benar juga, mengapa tidak terfikirkan olehku yaa? Yasudah, aku pergi dulu
ya Fin, ingin mencarinya. Kamu lanjutkan makan saja, maaf telah mengganggu” kata  
Fira.
“Iya, tidak apa-apa kok, semoga ketemu yaa” jawab Findi sambil memakan makanan
yang ada ditangannya.
Setelah beberapa menit kemudian, akhirnya Fira menemukan Feby  yang sedang duduk sendirian di taman belakang sekolah dengan wajah yang murung. Fira pun segera menghampiri Feby.
     “Hai, Feb! Aku cari-cari kamu juga sejak tadi. Ternyata kamu ada disini. Kamu sedang apa
       ditaman? Kok kamu cemberut saja? Apa ada masalah?” tanya Fira dengan amat
penasaran.
     “Tidak ada apa-apa kok Fir!” ujarnya dengan malas.
     “Ya sudah, kalau tidak ada apa-apa. Kita ke kelas saja yuk? Lagi pula bel masuk telah
berbunyi”ajak Fira dengan nada penuh semangat.
     “Iyaa” jawab Feby seakan menuruti ajakan Fira. Mereka pun lekas pergi menuju ke kelas.
Fira, Findi, Feby, dan Fiska masuk ke dalam kelas bersama-sama diikuti dengan siswa-siswi yang lainnya. Pelajaran pun belum dimulai, beberapa anak menjadi berisik dan kelas pun semakin bertambah ramai.
     “Sebenarnya ada apa sih Feb? Kok kamu dari tadi cemberut saja? Cerita dongg!” tanya
Fira pada Feby seakan sangat penasaran dengan apa yang terjadi pada sahabatnya yang
satu itu.
     “Sebenarnya...” jawab Feby dengan terbata-bata. Fira pun semakin penasaran dan
       mengulangi pertanyaannya itu.
     “Kenapa?” tanyanya lagi seakan mengintrogasi Feby.
     “Aku sedang bermusuhan dengan Findi, Feb” jawab Feby dengan nada sangat pelan.
     “Hah? Kenapa? Apa ada masalah? Kok bisa sih Feb?” Fira pun kaget dengan apa yang
 dikatakan Feby. Ia tidak percaya kalau kedua sahabatnya itu bermusuhan.

     “Jadi gini ceritanya, Findi marah sama aku karena aku dan Findi menyukai seorang cowok
       yang sama. Mungkin Findi takut tersaingi. Kamu kan tahu, apapun yang Findi suka,
       pastilah dia ingin memiliki seutuhnya” jawab Feby dengan nada sedikit kesal. Ia pun
diam sejenak.
     “Kok Findi bersikap seperti itu sih? hanya karena seorang cowok? anak baru pindahan
       yang dari Korea Selatan itu?” tanya Fira yang amat heran dengan sikap sahabatnya itu.
      “Entahlah, aku juga sebenarnya tidak mengerti Fir!” ujar Feby yang mengangkat kedua
        bahunya seolah-olah tidak peduli dengan apa yang terjadi.
      “Baiklah, kalau begitu pulang sekolah nanti kalian harus berkumpul dirumahku. Kita akan
        bicarakan masalah ini dengan baik-baik. Aku tidak ingin persahabatan yang kita jalin
        sejak kecil putus begitu saja hanya karena seorang cowok!!” ujar Fira salah satu anggota
        Sweety4 yang mempunyai sifat paling dewasa diantara anggota Sweety4 yang lain.
      “Iya Fir, kamu benar! Aku pun berfikiran sama denganmu” jawab Feby penuh semangat
        yang seakan mendukung perkataan Fira.
Guru Bahasa Indonesia pun datang, murid-murid serentak mengucapkan salam dengan bersamaan. Guru Bahasa Indonesia yang akrab dipanggil Bu Nuni hendak memasuki kelas.
     “Assalamualaikum warrahmatullahi wabarrakatuh” ucap murid-murid mengucapkan
salam kepada Bu Nuni.
 “Waalaikumsallam warrahmatullahi wabarrakatuh” Bu Nuni pun menjawab salam dari
       murid-murid.
     “Sebentar lagi waktu pelajaran ibu akan habis. Maaf telat masuk karena tadi ada urusan
       mendadak di kantor. Jadi kalian kerjakan PR saja halaman 7 sampai 13 dibuku tulis. Lusa
       dikumpulkan yaa” kata Bu Nuni yang memberikan tugas kepada anak muridnya.
Bel pulang pun berbunyi, anak-anak serentak keluar dari dalam kelasnya masing-masing. Fira pun mengajak Findi, Feby, dan Fiska untuk berkumpul dirumahnya seperti yang sudah direncanakan sebelumnya. Setelah beberapa menit di perjalanan, tibalah mereka dirumah Fira.
“Findi, sebenarnya kamu ada masalah apa sih dengan Feby? Sepertinya kamu tadi baik
       baik saja” tanya Fira pada Findi.
     “Biasalah Fir, paling juga masalah cowok! iya kan?” jawab Fiska dengan asal yang tiba-tiba
       menyela pembicaraan Fira.
     “Iya, aku tahu. Feby sudah menceritakan semuanya sama aku, memangnya takut
       tersaingi kenapa sih Fin?”ujar Fira seakan mempertegas pertanyaannya kepada Findi.
     “Maafkan aku sebelumnya teman-teman. Iya memang benar, aku takut tersaingi karena
       Feby itu kan anaknya pintar, rajin, baik, dan cantik pula. Sedangkan aku? Nilai saja
       pas-pasan!” jawab Findi yang tiba-tiba merendahkan dirinya dihadapan para sahabatnya
       itu.
     “Astagfirullah Findi!” jawab Fiska sekenanya.
     “Findi, seharusnya kamu jangan seperti itu. Kamu kan tahu, persahabatan kita sudah
       lama, sejak kecil Fin! Dan aku tidak ingin kalau sampai persahabatan kita putus hanya
       karena seorang cowok yang baru kita kenal. Persahabatan kita jauh lebih penting dari
       apapun. Hilangkan sifat egomu Fin.
Kalau begitu, harus ada yang mengalah diantara kalian berdua! Agar masalah ini selesai” ujar Fira
dengan maksud ingin menyelamatkan persahabatannya.
     “Kok gitu sih Fir? Apa tidak ada cara lain?” tanya Findi dengan nada cepat.
     “Terus kamu maunya gimana?” Fira menanya balik.
     “Baiklah, kamu benar Fir! kalau begitu aku saja yang mengalah. Aku tidak begitu
       mencintainya kok, aku hanya mengagumi dia saja. Cowok dari Korea Selatan yang sangat
       fasih berbahasa Korea, menurutku itu sangat hebat. Makanya aku menyukai dia. Tapi
       kamu tenang saja Fin, aku hanya sebatas kagum dan tidak lebih” jawab Feby sambil
       tersenyum. Feby rela mengalah demi persahabatannya itu, walaupun sebenarnya hati
       Feby sangat sakit mendengar apa yang diucapkan oleh bibirnya sendiri.
     “Apaaaaa? Kamu yang benar saja Feb? Aku tidak mengerti apa yang kamu ucapkan tadi.
Apa kamu tidak takut kehilangan dia? Dia kan cowok yang paling ganteng, pintar, keren,
putih, baik, dan paling popular disekolah saat ini. Lagi pula, sepertinya dia sangat
       tertarik sama kamu” kata Findi yang mencoba membenarkan apa yang diucapkan Feby
       tadi.
“Sudahlah Fin, bagiku itu tidak penting kok. Demi persahabatan kita semua, aku rela
mengorbankan apapun, termasuk perasaanku. Persahabatan ini memang jauh lebih
berharga. Sudah terlalu banyak kenangan manis yang kita lalui bersama. Aku akan tetap
mempertahankan persahabatan ini walau apapun yang terjadi. Apalagi cuma karena
cowok! Sweety4 akan tetap utuh dan tidak akan pernah terpisah” ujar Feby dengan
  maksud ingin meyakini sahabatnya bahwa ia akan baik-baik saja.
   Suasana pun menjadi hening seketika. Entah apa yang terlintas dipikiran mereka masing-masing.
     “Terima kasih yaa Feb, kamu memang sahabatku yang paling baik. Seharusnya aku tidak
 seperti ini. Aku malu kepadamu Feb, maafkan aku yaa” kata Findi yang mulai
    menjatuhkan air matanya. Findi pun segera memeluk Feby yang tepat berada di
 depannya.
  “Iya Fin, aku juga yaa” Feby tersenyum dengan mata berkaca-kaca, air mata pun tak kuat
ditahannya.
     “Makasih juga buat kamu Fira, berkat kamu masalah ini jadi selesai” ucap Findi kepada
       Fira.
  “Sama-sama Fin, lain kali jangan seperti ini lagi yaa” ujar Fira.
 “Iya” Findi pun tersenyum dan memeluk Fira.
Dan akhirnya, mereka pun tertawa bersama-sama. Tertawa untuk menghilangkan permasalahan yang terjadi. Findi menyesali perbuatannya. Fira dan Fiska pun ikut senang. Akhirnya persahabatan mereka pun terjalin hingga mereka dewasa. Dan sejak kejadian itu, mereka akan bersifat lebih bijaksana dalam melakukan apapun.


Karya:
Vani Melani Prihatini (X-1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar